Sejak kali pertama menjadi hotel reviewer pada tahun 2016, aku selalu menggunakan kamera smartphone untuk mengambil foto dan video. Kemudahan yang ditawarkan, ditambah harga yang masih cukup terjangkau, serta keterbatasan lainnya membuatku pada saat itu memulai semua ini dengan Samsung Galaxy J5 smartphone-ku saat itu.
Sampai saat ini, setelah tujuh tahun berjalan, aku pun masih menggunakan smartphone sebagai senjata utama. Bahkan semua artikel di sini pun, aku tulis memakai smartphone saja. Tentu bukan lagi menggunakan Galaxy J5, tetapi kini aku mencoba menggunakan Samsung Galaxy S23 yang baru saja rilis Februari tahun ini.
Seperti apa sih pengalaman menggunakan Samsung Galaxy S23? Lalu seberapa tepat smartphone terbaru andalan Samsung ini mendukung seluruh aktivitasku dan hotelopedia? Mari kita bahas.
Unboxing Samsung Galaxy S23
Rasanya ukuran dus dari smartphone kelas flagship semakin tipis saja ya. Rasanya aku masih ingat waktu pertama kali menggunakan Samsung kelas flagship, Galaxy Note FE dan Galaxy S9. Keduanya masih memakai dus yang ukurannya tebal dan isinya sangat lengkap.
Seiring waktu, dengan pelbagai alasan, kini smartphone kelas flagship hadir dalam kemasan yang ringkas. Isinya tentu tidak lagi selengkap beberapa tahun lalu. Di paket penjualan Samsung Galaxy S23 ini hanya berisi smartphone Samsung Galaxy S23, kabel c to c, kertas petunjuk, stiker IMEI, dan SIM ejector.
Ukuran Samsung Galaxy S23 reguler yang compact, membuatku langsung jatuh hati. Rasanya nyaman digenggam, sebagaimana saat aku menggenggam tanganmu dulu. Eh.
Saat dimasukkan ke saku celana pun tidak terasa mengganjal. Ditambah bobotnya termasuk ringan, hanya 168 gram. Buatku yang memang kerap beperjalanan, smartphone ringkas seperti ini menjadi nilai tambah tersendiri.
Eh tapi kalau ukurannya kecil begitu, bagaimana dengan daya tahan baterainya? Nah, nanti kita coba ya.
Peforma
Salah seorang temanku pernah berkata, “Sekali mencoba smartphone premium atau flagship, akan sulit untuk turun kelas.” Nampaknya hal tersebut benar adanya. Peforma kencang dan segala fitur yang ditawarkan dari smartphone flagship benar-benar sukses memanjakan pengguna. Termasuk di Samsung Galaxy S23 ini.
Menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy, salah satu chip tercanggih di ranah mobile saat ini, tentu membuat peforma Samsung Galaxy S23 kencang bukan main. Kalau kita ukur menggunakan Antutu saja, skor yang dihasilkan selalu tembus satu jutaan. Impresif, tentunya.
Dalam penggunaan harian, saat aku mengedit konten atau menulis artikel tentu sangat mudah dilakukan. RAM 8 GB yang dimiliki memang bukanlah ukuran yang wah untuk saat ini di kelas flagship, tetapi pada pemakaianku sehari-hari masih cukup memuaskan. Membuka banyak aplikasi sekaligus, lancar tanpa hambatan.
Memori internal di Galaxy S23 ini ada beberapa pilihan. Di Indonesia, dijual varian internal 128GB dan 256GB dengan harga pada saat rilis mulai dari Rp12jutaan. Tanpa dukungan memori eksternal, memang disarankan untuk mengambil yang varian memori internal lebih besar. Apalagi kalau pemakaiannya untuk game berat atau merekam video 4K dan 8K, pasti perlu storage yang besar pula.
Ukuran file sistem sendiri termasuk memakan ruang. Dalam penggunaanku sampai saat ini ditulis, ukuran file sistem menembus 40GB yang tentunya menurutku ya besar banget. Hal ini dikarenakan banyaknya fitur One UI (saat ini 5.1) dari Samsung yang disematkan di Samsung Galaxy S23.
Kamera
Sebagai manusia yang hidup dari membuat konten, tentu kamera adalah hal yang sangat aku perhatikan. Secara spesifikasi, di Samsung S23 ini, memang tidak terlalu mengesankan. Kamera utama (lensa wide) 50 MP, lalu ada kamera tele dengan resolusi 10 MP, dan kamera ultrawide dengan resolusi 12 MP. Iya, secara spesifikasi, tidak wow banget memang tapi hasilnya tentu tidak perlu dipertanyakan.
Untuk foto, baik dalam keadaan terang atau kurang cahaya, Samsung Galaxy S23 bisa diandalkan. Tangkapannya detail, warnanya menarik (meski terkadang agak berlebihan), dynamic range juga luas. Ketiga kamera yang dimiliki S23 sama impresifnya. Saat aku mengambil foto menggunakan lensa ultrawide, tidak terlihat penurunan kualitas yang signifikan. Pun saat mengambil dengan lensa tele, hasilnya sama-sama memuaskan.
Satu hal lagi yang aku senangi, mode portrait di Samsung S23 ini sangat rapi. Bokeh yang dihasilkan benar-benar membuatku terkagum-kagum.
Untuk kamera depan di Samsung Galaxy S23 ini sama bagusnya. Hasilnya masih terlihat lumayan natural, tidak terlalu diproses berlebihan.
Memang untuk kategori foto, di Samsung Galaxy S23 ini memuaskan banget. Sayang dalam beberapa skenario, proses editing software-nya terasa sangat berlebihan. Utamanya bila menggunakan mode 50 MP, terkadang hasilnya jadi terlalu kontras dan saturasi pun berlebih.
Lantas bagaimana dengan video? Peningkatannya sangat terasa bila dibanding smartphone lainnya. Stabilisasi bekerja dengan baik, bahkan di resolusi 4K 60 fps. Ditambah ada fitur super steady agar hasil lebih stabil yang bisa dipakai sampai QHD (2K) 60 fps. Transisi fokus pun sudah lebih halus. Untuk Instagram story pun hasilnya sudah tidak pecah. Bisa dilihat sendiri ya di akun IG @hotelopedia, yang story/highlight-nya terbaru sebagian besarnya diambil menggunakan Samsung Galaxy S23.
Adanya mode pro di pengambilan video membuat kita lebih leluasa dalam berkarya. Hebatnya lagi, mode pro ini hadir tidak hanya untuk kamera belakang tetapi juga di kamera depan. Ajib!
Peforma sudah oke, kamera memuaskan, bagaimana dengan baterainya?
Baterai
“Musuh” utama dari smartphone flagship yang desainnya mungil/compact, pada umumnya, daya tahan baterai. Hal ini dikarenakan peforma super kencang tetapi hanya didukung baterai yang kapasitasnya terbilang pas-pasan. Lantas bagaimana di Samsung Galaxy S23?
Dibekali baterai 3.900 mah, memang terlihat kecil dibanding baterai pada smartphone saat ini yang umumnya di angka 4.500 – 5000an. Wajar kalau banyak yang bertanya-tanya, bagaimana ketahanan baterainya. Seberapa sanggup baterai di Samsung Galaxy S23 ini digunakan dalam pemakaian sehari-hari.
Jawabannya? Oke banget! Entah karena efisiensi di Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy yang memang bagus, sistem manajemen daya di One UI yang semakin handal, atau kombinasi keduanya yang membuat pemakaianku selama memakai Samsung Galaxy S23 ini termasuk hemat dan kuat seharian.
Bisa mendapat screen on time selalu hampir 6 jam, bahkan kadang di atas 7 jam, tentu hal yang luar biasa banget di smartphone compact begini. Waktu standby-nya pun bisa tembus 19 – 20 jam, bahkan bisa lebih dari 24 jam bila lebih banyak memakai wifi.
Jadinya …
Rasanya semakin terlihat kan, seberapa mendukungnya Samsung Galaxy S23 ini untuk aktivitasku sebagai content creator? Desain compact, ringan, peforma kencang, baterainya awet pula. Apalagi kameranya itu loh, juara!
Memang ada beberapa catatan dan kekurangan minor tetapi semoga bisa diperbaiki dalam update software yang akan datang. Memori internal yang hanya 256GB pun terasa kurang lega sebenarnya, membuatku harus rajin memilah dan menghapus foto/video bila sudah selesai mengulas tempat.
Meski tetap catatan tadi tidak membuat Samsung Galaxy S23 ini terlihat kurang menarik. Buatku, tetap menjadi pilihan paling pas dengan segala kegiatanku sebagai hotel reviewer dan content creator.
Jadi tertarik beralih ke Samsung Galaxy S23 juga gak nih?