Libur telah tiba! Libur telah tiba! Hore, hore, hore!
Rasanya setiap akhir pekan tiba, ingin menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh Tasya ini. Menyambut libur singkat dengan gembira. Setiap hari ditekan beban dan pekerjaan, ingin sejenak rileks melepaskan.
Salah satu cara paling baik untuk penyegaran adalah liburan. Meski hanya satu sampai dua hari, liburan singkat sudah cukup untuk menyegarkan diri. Apalagi kalau kita bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin, seperti saat long weekend misalnya. Pun tujuan wisata tidak perlu jauh dari tempat tinggal kita. Mengapa tidak sekali ini kita mencoba liburan di Jakarta?
Mengapa Jakarta?
Banyak dari kita yang tidak mengira bahwa Jakarta menarik menjadi tempat wisata. Sebagai kota yang sudah masuk dalam sejarah kita sejak bernama Sunda Kelapa, tentu Jakarta memiliki ceritanya tersendiri. Hal ini yang menjadi alasan aku, yang notabenenya orang Jakarta, memilih liburan singkat aku kali ini adalah menjelajahi Jakarta.
Apa saja yang bisa kita jelajahi dari Ibukota? Mulai dari wisata sejarah dan budaya, kuliner yang melegenda, sampai menikmati belanja sepuasnya. Jangan lupa kalau Jakarta pun memiliki transportasi publik memadai, sehingga membuat kita mudah menjangkau aneka tempat wisata yang ingin kita tuju. Ditambah waktu akan lebih efisien, menimbang tidak perlunya menempuh jarak jauh hanya untuk berlibur.
Seperti apa liburan singkat akhir pekan di Jakarta kali ini? Ikuti liputan lengkapnya ya.
Wisata Sejarah Budaya
Mengagumi Arsitektur Landmark Jakarta
Mengawali liburan sepagi mungkin, demi bisa puas menjelajahi Ibukota. Pukul 8 pagi aku sudah berada di Gambir, yang merupakan salah satu pintu masuk Jakarta. Dari Gambir, aku menaiki transportasi daring menuju Monas. Rasanya belum sah ke Jakarta kalau belum berkunjung ke landmark yang satu ini. Meski sekadar berfoto di tamannya, tidak sampai naik ke atas. Di Monas, selain foto-foto tentunya, aku pun bisa berwisata kuliner di Lenggang Jakarta. Seluruh jajanan PKL yang biasa dulu kita temukan semrawut di sekitar Monas, sekarang dikumpulkan jadi satu di Lenggang Jakarta.
Banyak makanan tradisional yang bisa kita temukan. Mulai dari makanan khas Betawi, Bandung, sampai Aceh pun tersedia. Tempatnya bersih membuat aku cukup nyaman untuk menikmati santapan pagi kali ini.
Puas berfoto dan bersantap mengisi perut, aku lanjut berjalan menaiki bus wisata Jakarta. Keuntungan lainnya dari liburan di Jakarta, kita bisa menikmati bus tingkat ini secara gratis. Rutenya pun sudah cukup membuat kita bisa puas jelajah Jakarta. Kalau dari Monas, aku naik bus menuju Istiqlal. Karena bus wisata semua dipusatkan di sana. Ada dua rute bus wisata yang bisa dinaiki, satu ke arah Monas satu lagi ke Kota Tua Jakarta.
Selagi di Istiqlal, aku mampir dulu pastinya ke masjid terbesar se-Asia Tenggara ini. Salah satu bangunan mahakarya yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno. Di Istiqlal, selain istirahat dan shalat, aku berfoto-foto sejenak. Buat kamu yang mencintai arsitektur, rasanya sih akan betah menghabiskan waktu di sini. Banyak sudut menarik untuk difoto dan dipelajari.
Sehabis dari Istiqlal, aku menyeberang ke Katedral. Dua landmark ini memang sudah terkenal sangat lama, salah satunya sebagai ikon toleransi antar umat beragama di Indonesia. Bangunan klasik dan cantik Katedral pun menarik untuk diabadikan dengan kamera. Tidak heran kalau setiap harinya ramai turis yang berkunjung meski sekadar berfoto saja.
Setelah Monas, Istiqlal, dan Katedral, rasanya sudah pas untuk melanjut wisata ke sudut lain dari Kota Jakarta. Kembali menaiki bus wisata aku pun meluncur ke tujuan aku selanjutnya, kawasan Kota Tua Jakarta.
Menyelami Nuansa Kolonial di Ibukota
Cukup duduk manis di bus wisata, tanpa dipungut biaya, aku pun sampai di kawasan Kota Tua Jakarta. Dahulunya memang ini adalah pusat dari pemerintahan Batavia, sebelum akhirnya semakin bergeser mengikuti perkembangan luas wilayah Jakarta yang terus bertambah.
Di Kota Tua Jakarta, tujuan pertama pastinya ke Taman Fatahillah. Daerah lapang di depan Museum Sejarah Jakarta ini dulunya adalah halaman Balai Kota. Sekarang ramai dipenuhi turis wisata yang asyik berfoto atau bersepeda. Salah satu yang menarik di Kota Tua memang kita bisa berfoto cantik sembari menaiki sepeda penuh warna.
Di sekeliling Taman Fatahillah kita akan melihat banyak bangunan tua peninggalan jaman kolonial. Mulai dari Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Gedung Pos, sampai Batavia Cafe yang masih mempertahankan bangunan asli dengan segala nilai sejarahnya. Sekitarnya pun banyak kedai dan tempat belanja yang masih mempertahankan bangunan heritage. Selama di sini, aku bagai memasuki mesin waktu dan pergi ke abad 18 atau 19.
Mumpung di Kota Tua Jakarta, aku jalan-jalan ke aneka museum yang ada di sini. Biaya masuk museumnya terjangkau, hanya Rp 5.000 untuk tiap museum yang aku kunjungi. Pertama aku memasuki Museum Sejarah Jakarta, di sini aku akan melihat bagaimana Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia itu bermula. Museum yang memakai gedung bekas Balai Kota ini pun masih mempertahankan bentuk aslinya. Bahkan masih terdapat penjara bawah tanah karena dulunya di gedung ini pun merupakan lokasi dari pengadilan kolonial.
Selain mempelajari sejarah Jakarta, di museum ini aku bisa menikmati aneka jajanan khas Jakarta yang biasanya susah aku temui. Ada kerak telor sampai es selendang mayang. Per porsinya pun masih terjangkau, untuk kerak telor berkisar Rp 20.000 sementara es selendang mayang hanya Rp 5.000. Hmm, asyik nih.
Puas melihat-lihat sejarah Jakarta, ditambah menikmati kerak telor dan es selendang mayang, aku pun menuju museum selanjutnya. Kali ini aku tertarik masuk ke Museum Wayang, karena selain aneka koleksi yang dipamerkan, di Museum Wayang juga terdapat pertunjukan wayang pada waktu dan tanggal tertentu. Beruntung banget sewaktu aku di Museum Wayang, sedang ada ajang perlombaan dalang cilik. Sehingga aku pun bisa sekalian menikmati pertunjukan wayang kulit secara langsung. Jarang-jarang kan bisa begini hehehe.
Di Kawasan Kota Tua Jakarta banyak banget tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi selain yang sudah aku sebutkan sebelumnya. Ada Museum Bank Indonesia, Museum Seni dan Keramik, Toko Merah, sampai Pelabuhan Sunda Kelapa. Kota Tua Jakarta sendiri baru ditetapkan sebagai situs warisan pada tahun 1972, zamannya Ali Sadikin. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sejarah dan arsitektur bangunan yang masih tersisa.
Oh iya, kalau datang di Kota Tua Jakarta pada sore hari, bisa sekalian menikmati momen senja dan terbenamnya matahari di Pelabuhan Sunda Kelapa. Dari Kota Tua Jakarta kita bisa menaiki angkutan kota ke arah Tanjung Priok, atau langsung naik transportasi daring. Kalau pun datang pada saat masih terang benderang, berfoto dengan latar kapal yang berjejer di pelabuhan pun salah satu hal yang menarik. Hasil fotonya bisa dipamerkan, mempercantik tampilan media sosial kita. Sekarang ini kan memang sudah lazimnya berfoto kalau berwisata. Jadi kalau tempat wisatanya menarik untuk difoto tentu menjadi nilai lebih tersendiri bukan?
Sebenarnya masih banyak hal yang bisa dieksplor di Kota Tua Jakarta. Namun daripada memperbanyak tempat tujuan tetapi kita jadi tidak bisa menikmati, lebih baik kunjungi yang benar-benar menarik dan cocok untuk kita pribadi. Seperti aku yang menyukai budaya dan sejarah, tentu museum adalah tempat yang lebih banyak aku jelajahi.
Selepas dari wisata sejarah dan budaya, kalau aku ingin wisata kuliner di mana enaknya ya? Buat anak Jakarta sih, tentu sudah tahu banget kalau pusat kuliner Jakarta adanya di Kelapa Gading. Nah, bisa nih kita langsung ke Kelapa Gading. Dari Pelabuhan Sunda Kelapa aku bisa menaiki transportasi daring atau naik angkutan kota ke Tanjung Priok dan lanjut Trans Jakarta ke Kelapa Gading.
Wisata Kuliner
Di Kelapa Gading, Jakarta Utara, kita akan menjumpai banyaknya pilihan kuliner yang tersedia. Mulai dari makanan khas Indonesia (Sabang ā Merauke) atau makanan barat dan asia, semuanya tersedia. Tidak heran kalau setiap harinya Kelapa Gading tidak pernah sepi dari pecinta kuliner. Mulai dari yang datang seorang diri, bersama pasangan, atau ramai-ramai dengan teman dan keluarga bisa kita temukan di sini.
Kali ini di Kelapa Gading, karena masih ingin menikmati nuansa Jakarta, aku sengaja memilih kuliner khas Jakarta. Tepatnya sih di Restoran Soto Betawi Bang Sawit. Salah satu restoran favorit yang menyajikan aneka makanan khas Jakarta. Segera aku memesan soto daging dan es selendang mayang, karena memang sudah tidak sabar akibat perut yang lapar.
Tidak perlu waktu lama, pesanan pun tiba. Soto dagingnya selalu tersaji panas sampai suapan terakhir. Dari segi rasa pun patut diacungi jempol. Demikian pula es selendang mayang yang disajikan elegan, berbeda dari es selendang mayang yang aku nikmati di Kota Tua sebelumnya. Meski sama-sama menyegarkan.
Per porsinya, soto daging dibanderol Rp 39.500 dan es selendang mayang Rp 27.500. Harga yang standar bila mengingat rasa dan kenyamanan tempat yang diberikan. Bila ingin menikmati kuliner Jakarta lainnya, seperti semur jengkol, gabus pucung, sampai asinan betawi semuanya ada. Puas banget rasanya.
Atau ingin menikmati kuliner lainnya? Tinggal ikuti di sepanjang Jalan Boulevard, di kanan-kiri akan kita temukan tempat makan dengan pelbagai menu khas andalan. Mau menikmati seafood, bisa ke Warung Wiro Sableng 212. Atau sekadar menikmati kopi di Kedai Bangi Kopi. Ingin mencoba kuliner unik kekinian, bisa mencoba ke Kedai Abnormal Kelapa Gading. Ah rasanya memang semua pilihan kuliner tersedia. Seperti kantung ajaib Doraemon, aku mau apa rasanya bakal ada di sini.
Wisata Belanja
Di Kelapa Gading, selain terkenal akan wisata kuliner, kita pun bisa puas belanja. Karena ada tiga pusat perbelanjaan yang siap memenuhi hasrat belanja kita. Ada Mall Kelapa Gading, Mall Artha Gading, dan Mall of Indonesia Kelapa Gading.
Kalau dari tempat kuliner tadi, kita lebih dekat ke Mall Kelapa Gading. Arealnya sangat luas dan dijamin membuat kaki pegal-pegal kalau berkeliling. Hasrat belanja kita pun akan tersalurkan karena hampir tidak mungkin kita tidak menemukan apa yang kita cari. Karena memang lengkap banget! Atau di Mall Artha Gading, kita bisa sekalian mencoba taman bermain seperti di Trans Studio Bandung. Meski tidak terlalu besar, tetapi masih pas untuk sekadar refreshing. Mall yang ketiga, Mall of Indonesia. Pusat perbelanjaan yang ini luas banget! Ditambah arsitektur bangunan yang cantik sehingga menimbulkan kesan seperti bukan di Indonesia. Kalau di sini, cenderung lebih sepi dan rapi dibanding dua mall yang aku kunjungi sebelumnya.
Mungkin kamu akan bertanya-tanya, dari pagi keliling Jakarta apa tidak melelahkan? Ditambah masih wisata kuliner dan belanja di Kelapa Gading, bagaimana ceritanya bisa seperti itu? Nah, ini ada rahasianya. Karena bila ingin puas liburan, memang kita harus memilih akomodasi yang sesuai kebutuhan. Setidaknya yang pas dengan agenda liburan kita. Mengingat agenda liburan di Jakarta kali ini, yang menjelajahi landmark, Kota Tua, sampai wisata kuliner dan belanja, aku pun memilih Hotel Santika Kelapa Gading sebagai tempat bermalam.
Hotel Santika Kelapa Gading
Sudah bukan rahasia kalau Hotel Santika di kota mana pun konsisten memberikan kenyamanan, hospitality, dan tetap menonjolkan nilai budaya tradisional. Kesan positif yang selalu aku rasakan selama bermalam di Hotel Santika itulah yang membuat aku menjadikan Hotel Santika sebagai prioritas pilihan akomodasi bermalam.
Di Hotel Santika Kelapa Gading pun, kembali aku menjumpai nilai-nilai dan kesan positif seperti di Hotel Santika lainnya. Ditambah lokasi yang strategis dan tersedianya shuttle ke beberapa tujuan wisata kuliner/belanja aku di Kelapa Gading tentu membuat agenda liburan semakin mudah. Belum lagi kenyamanan kamar yang diberikan mampu memberikan kesegaran setelah lelah aktivitas seharian. Oh iya, jangan lupakan kemudahan reservasi yang pasti memberikan banyak keuntungan.
Kamar
Begitu sampai di Hotel Santika Kelapa Gading, aku langsung disuguhi welcome drink yang segar. Proses check in yang cepat, sehingga aku bisa segera menuju kamar. Kali ini aku memesan kamar tipe deluxe, seperti apa ya kamarnya?
āKlikā
Begitu aku membuka pintu, langsung terasa segar dan lapang. Wajar saja karena kamar tipe deluxe yang aku tempati ini memang luas banget. Dengan jendela lebar, tempat tidur yang terlihat menggoda, serta fasilitas lengkap standar hotel berbintang tentu membuat aku langsung jatuh hati sejak kesan pertama. Belum lagi kesan elegan masih bisa aku rasakan, hal ini yang membuat aku berulang kembali ke Hotel Santika. Karena mereka konsisten dalam menunjukkan kelasnya sebagai hotel berbintang di Indonesia.
Kamar mandinya pun lega, adanya perlengkapan mandi yang lengkap menjadi nilai lebih tersendiri. Tersedianya tirai pemisah area shower pun bisa mencegah kamar mandi menjadi basah tergenang. Hebatnya, tirai di kamar mandi sama sekali jauh dari kesan kusam. Menandakan Hotel Santika Kelapa Gading sangat komitmen menjaga fasilitas kamar dan hotelnya. Air panas pun mengalir deras dan lancar, dengan drainase yang baik sehingga tidak membuat kamar mandi tergenang.
Satu hal unik yang hanya aku temukan di Hotel Santika, mereka selalu memberikan air minum komplimen sebanyak empat botol untuk tiap malamnya. Tentu ini menjadi nilai lebih banget dong, karena hotel-hotel lainnya biasa memberikan hanya dua botol per malam. Itu pun kadang kita mendapati botol yang ukuran kecil. Namun di Hotel Santika, termasuk di Hotel Santika Kelapa Gading, terasa banget menghargai tamunya. Suka!
Di Hotel Santika Kelapa Gading, tersedia tiga tipe kamar. Mulai dari superior, deluxe, sampai executive suite yang seluruhnya dijamin memberikan kesan yang sama positifnya. Tinggal kita yang memilih, kamar mana yang lebih sesuai dengan agenda kita.
Aktivitas dan Fasilitas
Berlokasi di Mahaka Square, membuat tamu yang bermalam di Hotel Santika Kelapa Gading memiliki banyak pilihan aktivitas. Seperti kita tahu kalau Mahaka Square adalah sport mall, alias pusat perbelanjaan yang menyatukan konsep dengan aktivitas olahraga. Sehingga tidak hanya bisa belanja di tenant yang ada di Mahaka Square, kita pun bisa menyegarkan badan dengan olahraga ringan seperti lari-lari atau bermain basket.
Serius bermain basket? Iya, serius banget! Aku pun baru kali ini bertemu dengan hotel yang memiliki lapangan basket. Itu pun tidak hanya satu, tetapi ada dua lapangan outdoor dan satu lapangan indoor. Bahkan IBL pun kerap mengadakan pertandingannya di Mahaka Square, wah bisa sekalian nonton IBL dong ya.
Atau ingin lari-lari pagi dan sore hari, di Hotel Santika Kelapa Gading pun cocok banget. Selain areal Mahaka Square yang memang luas, sehingga bisa leluasa berolahraga, tidak jauh dari Hotel Santika Kelapa Gading terdapat taman rekreasi yang pas banget untuk tempat olahraga atau jalan-jalan. Taman yang rindang ini seperti oase di tengah gedung-gedung bertingkat di Ibukota. Untuk jalan-jalan bersama keluarga dan anak kecil pun cocok, karena ada beberapa permainan untuk anak-anak yang bisa dicoba.
Selain aktivitas olahraga, Hotel Santika Kelapa Gading menyediakan shuttle ke seluruh mall yang ada di sekitar Kelapa Gading. Tinggal kita memilih mau ke mall yang mana, serta berangkat dan dijemput pukul berapa. Terasa banget memanjakan tamunya bukan?
Kalau untuk MICE, Hotel Santika Kelapa Gading pun ditunjang 9 meeting rooms dan 1 ballroom. Ditambah area parkir yang luas serta lokasi strategis, tidak heran kalau Hotel Santika Kelapa Gading menjadi salah satu tempat MICE terfavorit. Selama aku bermalam di sana pun, meeting room dan ballroom tidak pernah sepi. Ajib!
Restaurant
Memang tidak pernah lengkap kita menilai suatu hotel tanpa mencoba makanannya. Kalau bermalam di Hotel Santika Kelapa Gading, setiap paginya kita akan disuguhi sarapan dengan variasi menu yang berlimpah. Tidak hanya itu, dari segi rasa pun tetap terjaga bahkan sampai kenyamanan tempatnya. Sehingga aku bisa tenang menikmati aneka menu yang ada, mulai dari khas Indonesia sampai makanan ala barat pun dicoba. Hmm, bikin lapar!
Dua malam menginap di Hotel Santika Kelapa Gading, menemukan menu utama yang berbeda setiap harinya. Tentu hal ini bagus banget, agar tamu yang long stay tidak jenuh terhadap menu makanannya. Soalnya memang ada beberapa tamu yang long stay di Hotel Santika Kelapa Gading. Wajar saja sih karena lokasi Hotel Santika Kelapa Gading yang memang pas untuk industri dan bisnis.
Selain menu saat sarapan, di Hotel Santika Kelapa Gading kita bisa memesan makanan untuk makan siang atau makan malam. Karena restoran memang beroperasi dari pukul 6 pagi sampai 11 malam. Untuk layanan kamar? Jangan khawatir, tersedia 24 jam. Menu pilihannya pun banyak dan menggoda selera banget. Seperti sup buntut balado dan salad tuna yang aku pesan ini, bikin kamu semakin ingin mencoba ke Hotel Santika Kelapa Gading, kan?
Puas Liburan Menyegarkan Pikiran
Sudah puas jalan-jalan liburan, ditambah akomodasi yang memudahkan sejak pemesanan, apalagi kenyamanan dan fasilitas yang memanjakan, tentu membuat setiap tamu pulang dengan senyuman. Termasuk aku, saat check out pun kita masih mendapatkan keramahan. Kehangatan inilah yang membuat aku selalu senang dengan Hotel Santika. Terasa banget nuansa ramah khas Indonesia. Kita juga kan jadi bangga kalau tamu dari luar negeri terlihat puas dengan pelayanan di Santika.
Karena ulasan tentang seluruh Hotel Santika bisa aku baca saat reservasi di santika.com, sehingga memudahkan aku untuk menentukan pilihan. Karena dari sana kita jadi tahu penilaian tamu lain terhadap Hotel Santika, termasuk Hotel Santika Kelapa Gading. Apalagi kemudahan pembayaran dan mendapat value yang bisa ditukar dengan potongan rate, sudah tepat banget kalau reservasi hotelnya melalui santika.com.
Liburan ceria sudah, wisata kuliner sudah, ditambah puas belanja pun sudah. Membuat aku semakin siap menyambut hari kerja kembali. Benar kan kata aku dari dulu? Liburan itu tidak perlu jauh-jauh, liburan singkat di Jakarta pun bisa seasyik ini.
Eksplor Jakarta? Jangan Lupa ke Santika
Seperti kita tahu kalau Hotel Santika sudah berdiri puluhan tahun dan tersebar di penjuru Indonesia. Dengan semua kesan dan pengalaman positif yang pernah aku rasakan, tentu saja membuat Hotel Santika kerap menjadi pilihan.
Selain Hotel Santika Kelapa Gading yang kita bahas, ada pula Hotel Santika TMII yang berlokasi di pintu Taman Mini Indonesia Indah. Tentu Hotel Santika TMII pas banget untuk akomodasi kalau kamu ada agenda di Jakarta Timur dan sekitarnya. Untuk liburan, Hotel Santika TMII pun tepat banget. Karena sangat dekat dengan salah satu tempat wisata di Jakarta dan dikelilingi banyak pusat perbelanjaan sampai kuliner.
Atau ingin liburan dengan anggaran yang lebih terjangkau? Tersedia 26 Amaris Hotel yang tersebar di pelbagai lokasi strategis Jakarta dan sekitarnya. Bagaimana? Jadi tidak perlu bingung kan untuk akomodasi bermalam saat liburan di Jakarta? Ingin kenyamanan berkelas hotel berbintang, bisa memilih Hotel Santika atau Santika Premiere. Bila anggaran terbatas, kenyamanan dan kemudahan pun tetap bisa kita dapatkan di Amaris Hotels.
Jadi kapan rencana liburan singkat eksplor Jakarta?
Mahaka Square Jln. Kelapa Nias Raya Blok HF 3 Kelapa Gading Jakarta Utara
T : +62 21 2452 0999
E : reservation@jakartakelapagading.santika.com
Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah
Jalan Pintu I Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur
T : +62 21 2937 8500
E : reservation@jakartatmii.santika.com
Sekarang Tasya udah nikah, kak. Kita aja yang lebih senior belom š
Kalo mendengar kata Hotel Santika, yang pertama tebersit adalah hotel bintang 5 dengan desain interior naturalis tradisional yang elegan. Tapi Hotel Santika Kelapa Gading ini mindblowing banget, ya. Interiornya modern, dinamis, segar, kayak hotel bintang 3 atau 4 kebanyakan saat ini. Jadi Santika Kelapa Gading ini emang berbeda dari Hotel Santika yang lain, ya? Atau memang sekarang mereka mengubah konsep?
Gapapa Tasya sudah nikah. Untung dulu sempat foto bareng pas ketemu hahaha.
Iya bener banget. Santika itu emang terkesan banget ya dengan desain tradisional yang elegan.
Kalau Santika Kelapa Gading, mereka satu area dengan mall / sport center. Jadi konsepnya pun disesuaikan. Kamarnya sih buat aku unik banget. Luas pula hehehe